Steve Jobs meninggal di usia 56 tahun, setelah bertahun-tahun
berperang melawan penyakit kanker pangkreas. Penyakit ini juga yang
menjadikan Steve Jobs mundur sebagai CEO Apple Inc, perusahaan yang
didirikan dari garasi rumahnya.
Jobs meninggal dengan mewariskan
sejumlah inovasi, yang ada di sejumlah produk Apple. Melalui produk
Apple pula, seperti dikutip dari Fortune, inilah 10 cara Steve Jobs mengubah dunia:
Desain:
Bagi
Jobs, bagaimana suatu produk terlihat, memberi kesan, dan direspon
publik, lebih penting ketimbang spesifikasi teknis. Karena itu jika
banyak produsen PC mengejar kecepatan prosesor, Jobs lebih memilih cara
cerdas lain: desain minimalis.
Salah seorang mantan pegawai Apple
kemudian mengenang Jobs yang sangat peduli desain. Dalam sebuah rapat,
terinspirasi dari mobil Mini Cooper, Jobs menyadari pentingnya desain
yang minimalis.
"Dia akhirnya memutuskan (Mini Cooper) itu keren
karena kecil. Steve mengatakan saat itu dia tahu Apple harus memiliki
kualitas metal yang baik. Sebagian besar produsen komputer saat itu
menggunakan plastik, tapi dia tahu bahwa semakin kecil suatu produk
membutuhkan metal yang sangat, sangat baik."
Pidato Steve Jobs tentang 3 hal yang menggetarkan hidupnya
Kalau suka menonton film animasi seperti Toy Story, a Bugs Life,
Finding Nemo, Monster Inc, dan The Incredible, kemungkinan besar Anda
tahu Pixar — perusahaan animasi yang membidani film-film animasi
tersebut. Kalau suka dengan dunia desain dan pengguna Mac, Anda pasti
kenal Steve Jobs, sang perintis Apple Macintosh, yang kini merajalela
dengan iPod-nya.
Steve Jobs merupakan fenomena entrepenuer dunia, yang mengalami perjalanan bisnis dan hidup yang luar biasa. Ia mendirikan Apple Computer, namun kemudian ditendang dari kursi CEO oleh Dewan Direksi. Sungguh pahit rasanya jika kita melahirkan sesuatu kemudian kita dipisahkan darinya. Namun ia bangkit dan membalikkan situasi. Ia membangun NEXT, yang kemudian disusul dengan perusahaan lain yakni Pixar yang melahirkan film animasi komputer pertama di dunia. Ia akhirnya berhasil kembali ke Apple melalui melalui proses akuisisi Apple terhadap Next. Kini, di tangannya kembali, Apple menggegerkan dunia dengan inovasi iPod yang mengalahkan kepoluleran Walkman Sony.
Ketika lahir, ibunya memutuskan untuk menyerahkannya ke orang lain. Ia tak pernah lulus kuliah. Ia pun pernah divonis mati karena kanker pankreas. Namun ia bisa melewati semua itu dengan baik.
(update Kamis, 6 Oktober 2011: kemarin, 5 Oktober 2011, Steve Jobs, kelahiran 24 Februari 1955, akhirnya meninggal karena kanker)
Ketika diundang ke Universitas Stanford, Steve Jobs memberikan pidato yang sangat luar biasa mengenai tiga hal. Dengan bahasa yang indah, lembut, terstruktur, penuh dengan kedalaman filosofi namun mencuatkan semangat hidup, ia menginspirasi banyak mahasiswa di sana.
Saya takut menterjemahkannya dalam bahasa Indonesia karena sangat berpotensi mengerdilkan suasana batin Steve Jobs saat menulis ini.
Berikut ini saya kutipkan penuh pidatonya dua setengah tahun lalu.
Semoga bermanfaat.
Steve Jobs merupakan fenomena entrepenuer dunia, yang mengalami perjalanan bisnis dan hidup yang luar biasa. Ia mendirikan Apple Computer, namun kemudian ditendang dari kursi CEO oleh Dewan Direksi. Sungguh pahit rasanya jika kita melahirkan sesuatu kemudian kita dipisahkan darinya. Namun ia bangkit dan membalikkan situasi. Ia membangun NEXT, yang kemudian disusul dengan perusahaan lain yakni Pixar yang melahirkan film animasi komputer pertama di dunia. Ia akhirnya berhasil kembali ke Apple melalui melalui proses akuisisi Apple terhadap Next. Kini, di tangannya kembali, Apple menggegerkan dunia dengan inovasi iPod yang mengalahkan kepoluleran Walkman Sony.
Ketika lahir, ibunya memutuskan untuk menyerahkannya ke orang lain. Ia tak pernah lulus kuliah. Ia pun pernah divonis mati karena kanker pankreas. Namun ia bisa melewati semua itu dengan baik.
(update Kamis, 6 Oktober 2011: kemarin, 5 Oktober 2011, Steve Jobs, kelahiran 24 Februari 1955, akhirnya meninggal karena kanker)
Ketika diundang ke Universitas Stanford, Steve Jobs memberikan pidato yang sangat luar biasa mengenai tiga hal. Dengan bahasa yang indah, lembut, terstruktur, penuh dengan kedalaman filosofi namun mencuatkan semangat hidup, ia menginspirasi banyak mahasiswa di sana.
Saya takut menterjemahkannya dalam bahasa Indonesia karena sangat berpotensi mengerdilkan suasana batin Steve Jobs saat menulis ini.
Berikut ini saya kutipkan penuh pidatonya dua setengah tahun lalu.
Semoga bermanfaat.
Langganan:
Postingan (Atom)