10. The lions of Njombe
The Lions Of Njombe
Kita
mulai daftar ini dengan kasus terparah dari singa pemakan manusia.
Sekelompok singa besar lebih memilih daging manusia daripada makanan yg
lain. Terjadi pada tahun 1932, di Tanzania dekat kota Njombe. Sekelompok
singa datang dan membunuh masyarakat setempat dengan brutal. Sejarah
mengatakan bahwa singa dikendalikan oleh seorang dukun dari sebuah suku
setempat, bernama Matamula Mangera, yang mengirim singa-singa besar yg
mengamuk sebagai senjata balas dendam terhadap warga Tanzania setelah
Matamula Mangera digulingkan dari jabatannya. Para kepala suku begitu
takut akan singa pemakan manusia yang Mangera kirim .Mereka memohon
Matamula Mangera untuk menjadi pemimpin bangsa lagi, tapi ia menolak.
Singa-singa itu terus menyerang dan, akhirnya, merenggut 1.500 nyawa
manusia (ada yang mengatakan lebih dari 2000); serangan singa terparah
sepanjang sejarah, dan salah satu kasus terparah dari serangan hewan
yang pernah tercatat. Akhirnya, George Rushby, seorang pemburu terkenal,
memutuskan untuk mengakhiri serangan. Dia membunuh 15 singa, dan
sisanya meninggalkan daerah itu dengan sendirinya, akhirnya berakhirlah
mimpi buruk. Tapi, tentu saja, penduduk setempat yakin bahwa singa yang
pergi begitu saja disebabkan oleh para kepala suku yang sepakat untuk
mengembalikan pekerjaan lama Matamula Mangera.9. Two Toed Tom
Two Toed Tom
Two
Toed Tom adalah seekor pemakan manusia yang sangat liar, dan sekarang
ini sulit untuk mengetahui bagian mana ceritanya yang nyata, dan mana
yang mitos. Two Toed Tom adalah buaya jantan raksasa yang berkeliaran di
rawa-rawa di perbatasan Alabama dan Florida sekitar tahun 1920. Dia
kehilangan semua jari kecuali dua dari jari-jari di tangan kirinya, dan
meninggalkan jejak yang sangat dikenali di lumpur, sehingga ia dijuluki
‘Two Toed Tom’ oleh masyarakat setempat. Konon, dia telah kehilangan
jari-jari kakinya dalam perangkap besi.Ia memiliki panjang empat setengah meter, dan orang-orang mengklaim bahwa ia bukan buaya normal, tapi setan yang dikirim dari neraka untuk meneror mereka. Tom membuat dirinya terkenal dengan melahap puluhan sapi, bagal dan, tentu saja, manusia, khususnya perempuan yang sedang mencuci pakaian di air. Karena Tom sering menyerang, banyak petani berusaha untuk membunuh Tom, tetapi peluru hanya berefek kecil dan tidak berhasil membunuh Tom. Seorang petani bahkan mencoba membunuhnya menggunakan dinamit, petani tsb telah mengejar Tom selama dua puluh tahun, tetapi selalu gagal, jadi dia memutuskan untuk membuang ember berisi 15 dinamit ke dalam telaga dimana Tom sedang berada. Petani tsb mengira masalah sudah selesai.
Ledakan itu menewaskan segala sesuatu yang berada di telaga tsb, kecuali Tom. Beberapa saat setelah ledakan, petani dan putranya mendengar teriakan yang mengerikan dan suara percikan yang berasal dari telaga di dekat rumahnya. Mereka bergegas ke tempat itu dan melihat mata cerah Tom sesaat sebelum ia menghilang di bawah permukaan. Teriakan itu kemudian diketahui sebagai teriakan seorang anak perempuan ketika setengah mayat anak perempuan muncul di tepi danau. Memang sulit untuk mempercayai apakah cerita ini merupakan cerita nyata atau hanya cerita rakyat, tetapi segala sesuatu nampaknya mengindikasikan bahwa Two Toed Tom itu nyata, dan ia terus menjelajahi rawa Florida selama bertahun-tahun. Orang-orang terus-menerus melaporkan melihat buaya jantan besar berjemur di tepi danau, dan suara aumannya terdengar setiap pagi. Mereka mengidentifikasi makhluk tsb sebagai Tom dengan jejak 2 jarinya. Bagian yang paling menakjubkan dari cerita ini adalah, meskipun ia paling terkenal selama tahun 1920-an, Tom tampaknya masih hidup selama 1980-an, ketika seekor buaya besar berjari 2 dilaporkan berada di rawa-rawa yang sama di mana dia telah menjelajah seluruh hidupnya . Banyak pemburu ulung yang mencoba menangkap, tapi Two Toed Tom tidak pernah tertangkap.
8. Kesagake
Kasagake
Tercatat
binatang liar paling berbahaya di Jepang adalah Giant Hornet Jepang,
yang membunuh rata-rata 40 orang per tahun. Namun, predator terbesar,
dan paling kuat ditanah Jepang adalah Bear Brown, dan, mungkin yang
paling brutal dalam sejarah adalah serangan beruang yang terjadi di desa
Sankebetsu, Hokkaido, pada tahun 1915. Pada saat itu, Sankebetsu adalah
sebuah desa pertama dengan penduduk yang sangat sedikit dan berada di
daerah liar. Kawasan itu dihuni oleh beruang coklat, termasuk beruang
jantan raksasa yang dikenal sebagai Kesagake. Dahulu, Kesagake datang ke
Sankebetsu untuk memakan jagung panen penduduk setempat. Terasa menjadi
gangguan, dia ditembak oleh dua penduduk desa dan melarikan diri ke
pegunungan, ia dilaporkan terluka. Para penduduk desa percaya bahwa,
setelah ditembak, beruang akan takut pada manusia dan menjauhi tanaman
panen. Mereka salah.Pada tanggal 9 Desember 1915, Kesagake muncul lagi. Dia memasuki rumah keluarga Ota, di mana istri petani sedang merawat bayinya sendirian. Beruang itu menyerang bayi, membunuh bayi, lalu mengincar sang istri petani. Dia mencoba membela diri dengan melemparkan kayu bakar ke binatang itu, namun akhirnya Kesagake menyeretnya ke hutan . Ketika orang-orang datang, , mereka menemukan lantai dan dinding yang berceceran darah. Tiga puluh orang pergi ke hutan, bertekad untuk membunuh beruang dan menyelamatkan wanita malang itu. Mereka menemukan Kesagake dan menembaknya lagi, tetapi mereka gagal untuk membunuhnya. Hewan itu lari dan mereka menemukan sebagian tubuh wanita yang telah dimakan terkubur di bawah salju, di mana beruang telah menyimpan tubuh wanita tsb untuk dikonsumsi nanti.
Beruang itu kemudian kembali ke peternakan keluarga Ota, dan penjaga bersenjata dikirim untuk berjaga-jaga akan serangan Kesakage. Tapi strategi ini meninggalkan celah di rumah lain yang tidak terlindungi, dan Kesagake mengambil keuntungan dari celah ini, menyerang rumah keluarga pelaku Curanmor Miyoke dan semua orang di dalamnya. Meskipun beberapa orang berhasil melarikan diri, dua anak tewas dan begitu juga seorang wanita hamil, yang menurut saksi yang selamat, memohon untuk kehidupan bayi yang dikandungnya kepada sang predator. Tentu saja, itu semua sia-sia; Kesagake membunuhnya juga. Ketika penjaga menyadari kesalahan mereka dan kembali ke rumah Miyoke, mereka menemukan mayat dari dua anak, wanita dan janin yang dikandungnya semua tergeletak disekitar darah yang menutupi lantai. Hanya dalam dua hari, Kesagake telah membunuh enam orang. Para penduduk desa ketakutan dan sebagian besar penjaga meninggalkan jabatan mereka karena takut.
Seorang pemburu beruang terkenal diberitahu tentang kejadian tersebut, dan ia mengidentifikasi beruang tsb sebagai Kesagake dan memberitahu bahwa beruang itu benar-benar mengincar desa Sankebetsu. Pada awalnya ia menolak untuk berpartisipasi dalam perburuan, tetapi akhirnya dia bergabung dengan grup dan pada tanggal 14, dia adalah salah satu orang yang akhirnya berhasil membunuh Kesagake. Beruang itu berukuran hampir tiga meter dengan berat 380 kg. Jenazah manusia ditemukan di perutnya. Insiden mengerikan tidak berakhir di sana, beberapa orang yang selamat dari serangan meninggal karena luka-luka. Salah satu korban tenggelam di sungai. Daerah segera ditinggalkan oleh penduduk desa dan menjadi sebuah kota hantu. Bahkan sampai saat ini, insiden Sankebetsu tetap menjadi serangan binatang terburuk dalam sejarah Jepang, dan salah satu yang paling brutal dalam sejarah.
7. The New Jersey Shark
The New Jersey Shark
Serangan-serangan
hiu terjadi pada tahun 1916, pada waktu itu sedikit yang mengetahui
tentang jenis hiu yang menyerang, dan beberapa ilmuwan bahkan mengklaim
bahwa hiu itu tidak berbahaya sama sekali. Ini adalah salah satu dari
sangat sedikit kasus nyata ‘hiu makan orang’ yang dikenal sebagai
serangan hiu dan sebagian besar mengenal sebagai insiden yang
terisolasi. Itu semua terjadi di sepanjang pantai New Jersey, korban
pertama adalah seorang pria muda bernama Charles Vansant yang diserang
di air yang sangat dangkal saat berenang dengan anjing kesayangannya,
beberapa orang, termasuk keluarganya, menyaksikan serangan tersebut, dan
penjaga pantai bergegas untuk menyelamatkan pemuda itu. Hiu itu sangat
ulet dan tampaknya mengikuti pergerakan penjaga pantai yang berjaga di
pantai . Gigi Hiu sudah memutus arteri femoralis Vansant dan salah satu
kakinya dicabik hiu tsb, ia mengeluarkan banyak darah dan akhirnya mati
ditempat sebelum ia bisa dibawa ke rumah sakit. Lima hari kemudian,
orang lain, Charles Bruder, diserang oleh ikan hiu yang sama saat
berenang jauh dari pantai. Pada awalnya dilaporkan oleh saksi bahwa
perahu merah telah terbalik, dalam kenyataannya, ‘perahu merah’ adalah
sebuah perahu yang bersimbah darah Bruder. Hiu itu menggigit putus
kakinya. Ia diseret kembali ke pantai, di mana tubuh-Nya yang hancur
tampaknya ‘menyebabkan perempuan pingsan’, tapi sudah terlambat, ia
sudah mati pada saat ia sampai ke pantai.Walaupun hiu telah terlihat selama beberapa hari, ilmuwan yang diberitahu mengenai serangan mengklaim bahwa itu bukan serangan hiu, dan mengatakan bahwa pelakunya mungkin ikan paus pembunuh atau kura-kura laut! Serangan berikutnya terjadi bukan di laut, tetapi dalam sebuah sungai dekat kota Matawan. Sekali lagi, orang melaporkan melihat hiu di sungai, tapi mereka diabaikan, sampai pada tanggal 12 Juli, seorang bocah berusia sebelas tahun diserang saat berenang dan diseret kebawah air. Beberapa warga kota bergegas ke sungai, dan seorang pria bernama Stanley Fisher terjun ke air untuk menemukan sisa-sisa anak itu, tapi dia juga diserang oleh hiu dan meninggal karena luka-luka yg disebabkan serangan hiu. Korban terakhir adalah anak muda, hampir 30 menit setelah serangan terhadap Stanley Fisher. Meskipun ia terluka parah, ia adalah satu-satunya korban yang selamat.
Pada tanggal 14 Juli seekor hiu putih raksasa betina ditangkap di Teluk Raritan dekat kota Matawan. Dikatakan bahwa jenazah manusia ditemukan di perutnya. Tapi, meskipun hiu tsb dikira sebagai pemakan manusia, tidak semua orang yakin akan dugaan tsb. Saat ini, ilmuwan percaya bahwa meskipun hiu putih raksasa mungkin adalah pelaku atas dua serangan pertama, serangan sungai Matawan mungkin dilakukan Bull Shark. Berbeda dengan hiu putih, Bull shark dapat bertahan hidup di air tawar, dan merupakan spesies yang sangat agresif, yang dianggap oleh sebagian orang sebagai hiu yang lebih berbahaya daripada hiu putih. Meskipun demikian, ini adalah awal dari reputasi mengerikan Hiu Putih sebagai pemakan manusia. Setelah dikonfirmasi bahwa serangan Jersey adalah perbuatan hiu, hiu menjadi pemakan manusia dalam sejarah. Insiden tsb menginspirasi novel yang paling terkenal dari Peter Benchley, Jaws, yang kemudian diadaptasi menjadi sebuah film oleh Steven Spielberg. Bahkan saat ini, banyak orang yang setelah melihat film takut untuk pergi ke dalam air laut, dan semuanya dimulai pada tahun 1916.
6. The Bear of Mysore
The Bear Of My Sore
Meskipun
Sloth Bear sering menganiaya penduduk di India, Mereka sangat jarang
sekali memakan korban. Bahkan, mereka sama sekali jarang memakan daging,
dan lebih memilih untuk memakan rayap dan buah-buahan, dan sangat
menyukai madu. Namun, ada seekor Sloth Bear jahat yang menjadi pembunuh.Ada beberapa cerita yang sangat aneh tentang asal-usul dari Mysore Killer Bear; beberapa orang mengatakan bahwa beruang adalah seekor pejantan dan awalnya ia menculik seorang gadis untuk dijadikan pasangannya. Gadis itu diselamatkan oleh warga desa dan beruang dimasukan kedalam lubang penyiksaan.
Versi lain mengatakan bahwa beruang ini adalah singa betina yang telah dibunuh oleh manusia, dan ia menjadi pembunuh untuk membalas dendam. Namun, sebagian besar ahli sekarang percaya bahwa beruang itu mungkin terluka oleh manusia, dan hasilnya menjadi agresif. Beruang itu menyerang tiga lusin orang di negara Mysore India. Ciri khas Bear Sloth, ia akan merobek wajah korban dengan cakar dan gigi tajamnya, dan mereka yang selamat sering dibiarkan rusak. 12 dari korban meninggal, tiga dari mereka dimakan, sesuatu yang sangat tidak biasa. Beruang itu akhirnya dibunuh oleh Kenneth Anderson, seorang pemburu permainan yang terkenal, walaupun binatang itu awalnya sangat sulit ditaklukan.
5. The Beast of Gevauden
Beast Of Gevauden
Salah
satu pemakan manusia paling terkenal-, serta yang paling misterius dari
semua yg pernah ada. Binatang ini meneror provinsi Perancis Gevauden
1764-1767. Meskipun sering diakui sebagai serigala besar yang luar
biasa, faktanya binatang ini tidak pernah benar-benar berhasil
teridentifikasi. Dikatakan lebih besar daripada serigala normal, dengan
warna bulu kemerahan dan bau tak tertahankan, serta gigi lebih besar
daripada serigala normal. Makhluk ini membunuh korban pertama (seorang
gadis muda) pada bulan Juni 1764. Ini adalah yang pertama dari
serangkaian serangan yang sangat tidak biasa, di mana binatang ini
memburu manusia sebagai target utumanya dan mengabaikan hewan ternak dan
domestik. 210 manusia diserang, 113 korban meninggal, dan 98 yang
dimakan olehnya. Serangan itu begitu sering dan brutal. banyak yang
percaya bahwa makhluk ini adalah setan yang diutus oleh Allah sebagai
hukuman, yang lain mengira itu adalah garou-loup, manusia serigala.Meskipun pandangan mainstream menyebutkan bahwa ‘Binatang’ itu mungkin hanya serigala besar (atau beberapa serigala, karena beberapa laporan menyebutkan dua binatang bukan satu), kenyataannya tetap bahwa deskripsi makhluk tersebut tampaknya tidak cocok dengan serigala Eropa normal, yg dikenal orang pada saat itu. Beberapa ahli percaya bahwa binatang ini mungkin berevolusi menjadi hyena. Hyena sebenarnya predator yang sangat kuat dan mereka sering memangsa manusia di Afrika dan beberapa bagian Asia. (Seekor hyena jantan meneror Malawi baru-baru ini, memaksa ratusan orang meninggalkan desa mereka). Sama seperti binatang Gevauden, hyena terkenal akan gigi mereka yang kokoh dan memiliki bau yang kuat, dan mereka juga lebih besar dan lebih kuat daripada serigala rata-rata.
Binatang itu berhasil menghindari serangan pemburu bahkan tentara, menunjukkan bahwa ia adalah seekor pemakan manusia licik legendaris, tapi akhirnya dibunuh pada tahun 1767 oleh pemburu lokal Jean Chastel. Sejarah mengatakan bahwa Chastel menggunakan peluru perak untuk membunuh makhluk itu, namun ini mungkin mitos. Setelah membuka perut makhluk itu, Chastel menemukan sisa korban terakhir manusia.
4. The Ghost and the Darkness
Ghost And The Darkness
Pada
tahun 1898, Inggris memulai konstruksi jembatan kereta api di atas
sungai Tsavo di Kenya. Sembilan bulan berikutnya, para pekerja kereta
api yang malang menjadi target dari dua singa pemakan manusia. Singa ini
sangat besar, dengan ukuran panjang lebih dari tiga meter. Pada
awalnya, kedua singa menyeret orang-orang dari tenda pekerja, menyeret
mereka ke semak-semak dan melahap mereka di malam hari. Namun mereka
menjadi lebih menakutkan, mereka bahkan tidak akan menyeret korban
mereka jauh dan akan memulai makan daging mereka hanya beberapa meter
dari tenda. Ukuran mereka, keganasan dan kelicikan mereka begitu luar
biasa hingga masyarakat pribumi banyak yang mengira bahwa mereka
bukanlah singa, melainkan setan, atau mungkin reinkarnasi dari raja-raja
lokal kuno yang berusaha untuk mengusir penjajah Inggris. Dua ekor
singa pemakan manusia ini berjuluk The Ghost dan The Darkness. Pekerja
begitu takut dan ratusan dari mereka melarikan diri dari Tsavo.
Pembangunan jembatan kereta api itu dihentikan, tidak seorang pun ingin
menjadi korban berikutnya sang “singa setan”Akhirnya, Chief Engineer yang bertanggung jawab atas proyek kereta api tsb, John Henry Patterson, memutuskan satu-satunya solusi adalah membunuh sang singa setan yang sangat mengganggu proyek. Dia hampir saja terbunuh oleh si singa, tetapi akhirnya, ia berhasil menembak singa yg pertama pada bulan Desember 1989, dan dua minggu kemudian, ia berhasil menembak yang kedua. Tercatat , singa telah membunuh 140 orang. Patterson juga menemukan sarang sang predator ‘, sebuah gua dekat tepi sungai Tsavo, yang berisi banyak sisa-sisa korban manusia, serta potongan pakaian dan ornamen. Gua ini masih ada hari ini. Meskipun banyak tulang yang telah diangkat, dilaporkan masih banyak tulang yang masih berada di dalam. Beberapa ahli baru-baru ini mengklaim bahwa singa hanya makan sekitar 35 korban manusia . Tapi ini bukan berarti mereka tidak membunuh banyak orang; seperti pemakan manusia yang lain, mereka dilaporkan sering membunuh bahkan ketika tidak lapar. Saat ini, sang pemakan manusia ini (atau lebih tepatnya, boneka mereka) dapat dilihat di Museum Field di Chicago, dan pemerintah Kenya telah menyatakan minatnya untuk membangun sebuah museum yang didedikasikan sepenuhnya untuk mereka.
3. The Panar Leopard
Panar Leopard
Macan
tutul adalah ‘kucing besar’ yang terkecil, tapi itu bukan berarti
mereka kurang mematikan daripada ‘kucing’ yang lebih besar.Soal fakta,
macan tutul mungkin merupakan predator tertua; bekas gigitan macan tutul
telah ditemukan dalam fosil tulang hominid , menunjukkan bahwa kucing
ini sudah memakan nenek moyang kita yg hidup pada lebih dari tiga juta
tahun yang lalu. Tapi walaupun ada macan tutul dewasa yg mungkin akan
melihat manusia sebagai mangsa yang cocok dalam situasi yang tepat,
hanya beberapa dari mereka menjadi ‘pemakan manusia’ sebenarnya, dan
lebih memilih daging manusia atas makanan lainnya. Macan tutul pemakan
manusia paling mematikan sepanjang masa adalah macan tutul Panar. Macan
tutul jantan ini tinggal di daerah Kumaon India pada abad XX awal. Ia
merupakan macan yg paling aktif di provinsi Panar, di mana dia membunuh
lebih dari 400 orang, menjadi pemakan manusia kedua paling produktif
dalam sejarah (setelah The Champawat Tigress lihat daftar 2).Tampaknya macan tutul ini telah tersaingi oleh pemburu, dan tidak dapat berburu binatang liar, sehingga berpaling kepada manusia sebagai mangsanya untuk bertahan hidup. Ia akhirnya dibunuh oleh pemburu dan aktivis lingkungan hidup yg terkenal, Jim Corbett, pada tahun 1910. Walaupun macan tutul Panar adalah yang paling terkenal , ada pemakan manusia lain yang juga ditakuti. Pemakan manusia-Kahani, tercatat, menewaskan lebih dari 200 orang, dan pemakan manusia -Rudraprayag, yang mengintai dan membunuh peziarah yg sedang dalam perjalanan ke sebuah kuil Hindu, menewaskan 125 orang. sebelum dia juga ditembak oleh Jim Corbett. Lebih kecil, lebih lincah dan beberapa orang mengatakan, lebih licik dari singa atau harimau, macan tutul dianggap sebagai binatang paling mematikan di dunia oleh pemburu ulung. Salah satu dari mereka mengklaim bahwa ‘jika macan tutul ukurannya sama seperti singa, mereka akan sepuluh kali lebih berbahaya’.
2. The Champawat Tigress
Champawat Tigress
Selama
abad XIX akhir, di antara kawasan Nepal ke Himalaya pernah diteror oleh
pemakan-manusia paling terkenal dan produktif dari semua yang pernah
ada. Pria, wanita dan anak-anak, mereka disergap di hutan olehnya.
Serangan itu begitu sering dan begitu mematikan sehingga lagi-lagi orang
menganggap binatang itu sebagai setan, dan bahkan hukuman dari para
dewa. Pelakunya adalah harimau Bengal yang telah ditembak oleh pemburu.
Dia berhasil melarikan diri, tetapi peluru telah menanggalkan dua taring
nya. Kesakitan yang konstan, dan tidak dapat berburu mangsa yang biasa,
harimau betina itu menjadi pembenci cucu adam, pemakan manusia. jumlah
korban dari harimau betina ini mencapai 200. Para pemburu dikirim untuk
membunuh binatang ini, tapi dia terlalu licik dan jarang terlihat oleh
mereka. Akhirnya, pemerintah Nepal memutuskan untuk menyelesaikan
problema yg cukup besar itu dan mengirim Tentara Nasional untuk membunuh
sang kucing pembunuh. Selain kasus binatang Gevauden(daftar 5), ini
mungkin satu-satunya dalam sejarah ketika tentara dianggap perlu untuk
berurusan dengan binatang pemakan manusia. Tapi mereka gagal menangkap
si harimau betina. Dia, bagaimanapun, terpaksa meninggalkan wilayah dan
ia menyeberangi perbatasan India, ke daerah Champawat dimana ia
melanjutkan “pemburuan manusia nya. Dilaporkan bahwa setiap sehabis
memakan manusia, dia akan menjadi lebih berani dan lebih menakutkan, dan
akhirnya, ia mulai menyerang di siang hari dan berkeliaran di sekitar
desa. Penduduk tidak akan berani meninggalkan pondok mereka untuk
bekerja, karena mereka bisa mendengar suara auman sang pembunuh di hutan
yg menunggu mereka. Tetapi pemakan manusia ini bernasib sama, pada
akhirnya, satu orang memutuskan untuk mengakhiri pemerintahan sang
harimau betina. Orang ini bernama Jim Corbett, yang (ironisnya) akan
menjadi salah satu pencetus pertama program pelestarian harimau.Kemudian Corbett menceritakan tentang bagaimana dia menemukan harimau betina dengan hanya mengikuti jejak darah dan kaki dari korban terbarunya, seorang gadis remaja. Corbett adalah seorang yg pemberani, tetapi ia merasa ngeri melihat pemandangan mengerikan tsb,
Corbett menembak harimau betina di tahun 1911. Orang-orang setempat sangat lega, bersyukur dan mereka menganggap Corbett sebagai seseorang yg suci. Pada saat itu, tercatat harimau betina ini telah membunuh 436 orang, dan mungkin bisa lebih banyak lagi karena banyak korban yang hilang. Dia merupakan individu pemakan manusia yang paling produktif dalam Sejarah. Bukan hanya itu, dia tercatat sebagai makhluk pembunuh terbanyak dan menyaingi pembunuh versi manusia . Hanya satu pembunuh versi manusia yg dikatakan menyaingi harimau betina Champawat, seorang Hongaria terkenal bernama Countess Bathory Erzebet yang dikenal sebagai ‘Tigress dari Csejte’
1. Gustave
Penduduk pribumi mengatakan dia membunuh manusia atas dasar kesenangan, bukan hanya untuk makanan, dia membunuh beberapa orang dalam setiap serangan, dan kemudian menghilang selama berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-tahun, dan muncul lagi ditempat lain hanya untuk membunuh. Tidak ada yang bisa memprediksi kapan atau di mana ia akan muncul berikutnya. Ia juga dikatakan memiliki nafsu makan yang mengerikan, dan rumor mengatakan bahwa ia membunuh dan melahap sebuah kuda nil jantan dewasa (binatang yang sangat berbahaya dan kuat yang paling menghindari buaya). Tubuh sang buaya membawa bekas luka yang tak terhitung jumlahnya. Diantaranya luka yg dibuat oleh pisau, tombak dan bahkan senjata api. Sebuah bintik hitam di bagian atas kepalanya adalah satu-satunya bekas luka peluru yg tersisa dan seharusnya peluru tsb dapat mengakhiri ‘pemerintahannya’. Tapi semua pemburu (dan bahkan, sekali, sekelompok prajurit bersenjata) telah gagal untuk membunuhnya.
Faye sendiri berusaha untuk menangkap Gustave dengan membangun perangkap besar di air, tapi, meskipun buaya itu muncul, dia tidak pernah mendekati perangkap yg dibuat Faye. Dia hanya berenang di sekitarnya, ‘seolah-olah mengejek calon penculiknya’. Dilaporkan berumur lebih dari 60 tahun, Gustave mungkin terlalu berpengalaman dan pintar untuk ditipu, sehingga nampaknya Gustave akan melanjutkan ‘pemburuannya’ dan mungkin, akan menjadi pemakan orang yang paling produktif sepanjang sejarah. Tidak seperti cara pada zaman harimau betina Champawat; Patrice Faye tidak lagi ingin membunuh Gustave. Dia ingin melindungi dia dari pembalasan manusia; dengan menangkap Gustave hidup-hidup dan menjaga dia didalam kandang yang aman, Faye berharap dapat menyelamatkan nyawa manusia serta pemakan manusia itu sendiri, dan mungkin menggunakannya sebagai bibit untuk membantu pelestarian buaya Nil. Sebuah pagar lampiran (enclosure) telah dibangun di Taman Nasional Ruzizi Burundi, menunggu moment penangkapan pemakan manusia terbesar di zaman kita.